Jumat, 04 November 2011

Dunia Anak-Anak


Cit cit cit cuit
Cit cit cit cuit
Burung bernyanyi

Tok tok tok petok
Tok tok tok petok
Ayam bertelur

Wek wek wek kwek
Wek wek wek kwek
Bebek berenang

Sapi merendam kambing pun ikut senang


Beberapa bait di atas adalah sepenggal lirik lagu "cit cit cuit" yang dinyanyikan Joshua Suherman. Lagu tersebut dulu sempat nge-hits banget sewaktu saya masih kanak-kanak. Mungkin sekitar 15 tahun yang lalu (wuh. .jadul banget).

Lagu cit cit cuit hanyalah salah satu lagu dari banyak lagu yang bisa saya nikmati di masa kecil saya. Begitu juga dengan teman-teman seusia saya. 

Penyanyi-penyanyi cilik dari mulai Joshua, Maissy, Enno Lerian, Sherinna, Agnes, Trio Kwek-Kwek, Tasya, Tina Toon (dan masih banyak lagi), seringkali menghiasi layar kaca menyuguhkan lagu anak-anak yang benar-benar sesuai untuk anak-anak.

Bukan hanya lagu anak-anak, program untuk anak-anak yang ditayangkan di televisi juga cukup banyak waktu itu. Mulai dari sinetron dengan tema anak-anak hingga kartun setiap hari minggu yang ditayangkan dari pagi hingga siang hari. 

Setiap saya teringat masa kecil saya, saya merasa senang sekali. Karena saya merasa mendapatkan hiburan yang layak sesuai dengan usia saya. Saya ikut bernyanyi dan menari-nari ketika lagu dari penyanyi-penyanyi cilik favorit saya mulai diperdengarkan. Saya menanti dengan mata bersinar-sinar di depan TV setiap hari minggu pagi hingga siang hari hanya untuk melihat kartun dan acara semacam "Power Ranger" ataupun "Kamen Rider a.k.a Satria Baja Hitam".
(~',')~
hehehe

Mungkin akan terlihat konyol kalau saya melakukan hal yang sama di usia saya sekarang ini. Akan tetapi saya menulis postingan saya ini bukan karena saya tidak puas dengan masa kecil saya. Justru saya sangat bersyukur dilahirkan di jaman dimana hiburan untuk anak-anak masih mendapat perhatian yang cukup besar, tidak seperti masa sekarang ini.

Saya merasa kasihan, melihat anak-anak usia sekolah dasar (bahkan taman kanak-kanak), menyanyikan dengan fasih lagu-lagu yang bertemakan tentang "pacaran" maupun "patah hati". Bukan hanya lagu, acara kartun dan tayangan anak-anak di hari libur juga telah sangat sangat sangat dikurangi jam tayangnya. Sebagai gantinya, anak-anak disuguhi acara musik dengan gurauan dan kata-kata yang seringkali tidak layak didengar dan dilihat oleh anak-anak.

Hal ini mungkin terdengar sepele. Tapi sebenarnya tidak sesederhana itu. Yang terancam di sini adalah perkembangan mental dan jiwa anak-anak nantinya.
Jika hal ini terus dibiarkan, negeri ini pasti akan semakin bobrok. Anak-anak adalah calon generasi muda yang dibutuhkan sebagai tonggak bangsa. Bila perkembangan mental dan jiwa anak-anak saja sudah bobrok, bagaimana bisa nantinya memperbaiki keadaan negeri kita ini yang sudah banyak melenceng dari nilai moral dan kemanusiaan???

Saya. .sebagai seseorang yang pernah mengalami masa kanak-kanak, mengharapkan agar anak Indonesia mendapatkan hiburan dan tayangan yang sesuai dengan tumbuh kembangnya. 

Jangan rampas dunia mereka. .,
Biarlah anak-anak bahagia selayaknya anak-anak. .
Biarkan jiwa dan pikiran mereka dipenuhi impian dan harapan yang murni. .
Agar saat mereka dewasa nanti, mereka bisa merindukan masa kanak-kanak mereka yang indah dan penuh dengan kesucian hati. .


( *,*)9

Jumat, 28 Oktober 2011

Kata Selembar Kertas Seputih Salju


Kata selembar kertas seputih salju,
"Aku tercipta secara murni,
karena itu aku akan tetap murni selamanya.
Lebih baik aku dibakar
dan kembali menjadi abu putih
daripada menderita
karena tersentuh oleh sesuatu yang kotor."

Tinta botol mendengar kata kertas itu.
Ia tertawa dalam hatinya yang hitam,
tapi tak berani mendekatinya.
Pensil-pensil beraneka warna pun mendengarnya,
dan mereka pun tak pernah mendekatinya.
Dan selembar kertas yang seputih salju itu tetap suci
dan murni selamanya -suci dan murni- dan kosong.

Karya: Kahlil Gibran

Rabu, 19 Oktober 2011

Hujan

Wah. .seneng banget rasanya, setelah berbulan-bulang nggak hujan. .akhirnya siang ini hujan datang juga.
^,^
Beberapa hari ini Jogja memang disibukkan dengan 'nduwe gawe' nya Sultan HB X. .dan beberapa hari ini juga sebenernya kota Jogja juga dah beberapa kali mendung. Tapi ya itu. .nggak hujan-hujan juga. .( -_-)
Menurut pendapat salah satu temenku yang seringnya ngawur, Jogja nggak akan hujan selama nduwe gawenya Sultan belum selesai. (ada-ada saja. .)
Tapi entah kebetulan apa nggak, ternyata ngawurnya temenku itu jadi seolah beneran.
Zzzzzzzz. . .





Whatever. .yang penting hari ini hujan. . .^,^
kerinduanku akan bau tanah yang basah tersiram air hujan, kangenku sama mendung dan bunyi rintik-rintik di atap rumah sekarang sudah terbalaskan. .
ehehehe



Harapanku, hujan pertama di bulan Oktober ini menjadi awal berkah yang baru dari Allah SWT.
Mengingat Bapak Presiden Republik Indonesia juga baru saja melantik menteri dan wakil menteri baru di jajaran pemerintahannya. .,semoga saja hujan menghapus keburukan dan kecacatan pemerintah di masa lalu, serta menumbuhkan bibit kemakmuran baru bagi bangsa Indonesia.
Amin   ( '_')y

Sabtu, 08 Oktober 2011

Abu-abu




Mengapa harus ada hitam jika ada putih. .

Apakah kelam itu hitam. .atau hitam itu kelam,
jika saat gelap kau lihat hitam. .bukan berarti tak ada putih di sana
Apakah terang itu putih. .atau putih itu terang,
jika saat terang kau lihat putih. .bukan berarti tak ada hitam di sana

Namun,bukankah pelangi hanya datang di saat terang
pernahkah kau lihat pelangi saat hitam itu ada
adakah pelangi di saat gelap menjelang?

Aku bukan hitam, aku bukan putih
aku juga bukan pelangi

Aku hanyalah si abu-abu bagi mentari
hingga ketika sinarnya datang dalam sela-sela jariku,
aku akan musnah. .
aku akan hilang. .
Dan tinggallah hitam dan putih
beradu dalam gelap dan terang